Rabu, 13 Maret 2013

Cinta dan Manusia, Manusia dan Cinta: Asal dan Usul


Sekarang adalah Era Globalisasi & Postmodern. Sebelumnya adalah Era Modern. Sebelumnya lagi: Era Feodal. Pada Era Feodal, bukan cuma di Indonesia, tapi hampir merata di seluruh Negara, Bangsa, dan Budaya yang ada di Dunia, Pernikahan (Marriage) adalah Bisnis Keluarga (Family Business) dan Urusan Keluarga (Family Matters). Kedua Keluarga sepakat menyatukan Putra dan Putrinya dalam sebuah ikatan Pernikahan (Marriage) dan mengikat Kedua Keluarga dalam Ikatan yang membawa Manfaat (Benefit) bagi Kedua Keluarga tersebut, baik secara Ekonomi, Status Sosial maupun Garis Keturunan.
 
Konsep Cinta Romantis (Romantic Love) sama sekali tidak ada dan tidak dikenal pada masa lalu.

Pada akhir Era Feodal, terjadi Revolusi. Lahirlah Konsep Demokrasi & Liberalisme, dimana tiap Individu dianggap bebas untuk berhak dan berhak untuk bebas, dalam memilih, menentukan, dan memutuskan berbagai aspek yang berhubungan dengan perihal hidup dan kehidupannya sendiri baik dalam: Mata Pencaharian, Profesi, maupun Pasangan Hidup. 

Nilai-nilai Demokrasi & Liberalisme terus Berlanjut (Continue) dan Berangsung (Sustainable) sampai detik ini di Era Globalisasi & Postmodern.

Lahirlah Konsep Cinta Romantis (Romantic Love) sebagai sebuah tata etika antar Individu dalam Masyarakat untuk Memilih, Menentukan, dan Memutuskan Pasangan Hidup dan bersama-sama mengikatkan diri dalam ikatan Pernikahan (Marriage)

Saat ini, hampir di seluruh belahan dunia, Cinta Romantis (Romantic Love) adalah sebuah prasyarat (prerequisite) dan prakondisi (precondition) dari sebuah ikatan Pernikahan (Wedding) antara Seorang Pria dan Seorang Wanita yang akan membentuk Keluarga (Family).

Family (Keluarga) berakumulasi jadi Masyarakat (Society). Seterusnya, Masyarakat (Society) tersusun jadi Bangsa (Nation), yang kemudian bentuk Negara (State), dan pada akhirnya Dunia (World).

Sehingga, dipastikan Cinta Romantis (Romantic Love) adalah Dasar-dari-segala-Dasar yang memastikan Keberlanjutan (Continuity) dan Keberlangsungan (Sustainability) dari Peradaban (Civilization) Manusia Modern di Era Globalisasi & Postmodern ini sampai seterusnya.
 
 Dari Family (Keluarga) juga akan lahir anak-anak sebagai penerus generasi Species Manusia.

Berbeda dengan species lain yang hanya berkembangbiak tanpa pelembagaan ikatan, Species Manusia (Homo Sapiens) mengenal Pernikahan (Wedding) sebagai sebuah bentuk pelembagaan ikatan antara 2 Individu Berbeda Jenis Kelamin: 1 Jantan (Male) dan 1 Betina (Female).

Pada Species Lain selain Manusia, Anak-anak yang lahir dari Proses Perkembangbiakan antara 1 Jantan (Male) dna 1 Betina (Female), hanya berada dalam pengawasan, penjagaan, perawatan, dan pemeliharaan Ibunya sendiri atau berdua dengan Ayahnya sampai pada umur tertentu dimana Anak tersebut sudah mampu untuk hidup mandiri (Independent) dengan mencari makan, melindungi diri, dan mencari pasangannya sendiri, untuk kemudian berkembang-biak. Dan siklus sama akan berulang untuk pastikan Keberlanjutan (Continuity) dan Keberlangsungan (Sustainability) Species  tersebut.

Namun, Anak-anak Species Manusia terus terhubung dengan Ayah dan Ibunya seumur hidupnya, sedari dalam kandungan rahim ibunya, kemudian penjagaan, pengawasan, dan pemeliharaan Kedua Orang Tuanya, sampai pengasuhan pada masa Remaja, hingga akhirnya Mandiri sebagai Individu Dewasa, untuk kemudian membentuk lagi ikatan Pernikahan (Marriage).

Individu Manusia tetap terhubung dengan Keluarga (Family). Keluarga (Family) terbentuk dari Pernikahan (Marriage) yang berdasarkan pada Romantic Love (Cinta Romantis) awalnya dan mulanya.

Sehingga, dipastikan Cinta Romantis (Romantic Love) adalah Dasar-dari-segala-Dasar yang memastikan Keberlanjutan (Continuity) dan Keberlangsungan (Sustainability) dari Evolusi (Evolution) Species Manusia sejak Era Globalisasi & Postmodern ini sampai seterusnya.

Akhirnya, Cinta Romantis (Romantic Love) adalah Dasar-dari-segala-Dasar Pemastian Keberlanjutan (Continuity) dan Keberlangsungan (Sustainability) dari Peradaban (Civilization) dan Evolusi (Evolution) Umat Manusia dari detik ini sampai seterusnya & selama-lamanya hingga akhir waktu.

Cinta adalah Manusia. Manusia adalah Cinta. Cinta & Manusia itu Satu dan Tidak Terpisahkan.

Menjadi Manusia adalah Mencinta dan Dicinta. Asal Manusia dimulai dari Cinta. Tulisan ini diakhiri dengan Usul: Cinta harus Di-Pelajari, Di-Mengerti, dan Di-Fahami dengan Benar, agar dapat  Di-Laku-kan dan Di-Rasa-kan, Di-Beri dan Di-Terima dengan Sebenarnya dan Seharusnya.

Terus ikuti Artikel-Artikel WOMEN MAGNET sebagai Inspirasi dan Aspirasi Perjuangan Anda Meraih dan Menggapai Cinta Sejati yang Anda Inginkan dan Impikan.

Peter Rave 
-Founder & Coach WOMENMAGNET.com- 
Twitter: @peterrave
                                                                                                                               ,
WOMEN MAGNET
Sekolah Pelatihan Cinta, Kencan, dan Hubungan Asmara untuk Pria 
Twitter: @womenmagnetinfo  
Facebook: www.Facebook.com/WomenMagnet 

Dimuat: Booze Magazine Edisi Online -11-03-2013

Selasa, 12 Maret 2013

Sekolah Cinta: Pelajaran Pertama


“Tanpa Cinta, kecerdasan itu Berbahaya, dan tanpa Kecerdasan, Cinta itu Tidak Cukup”
-Film ‘Habibie & Ainun’ (2012)-

Film ‘Habibie & Ainun’ adalah film paling fenomenal dalam sejarah film Indonesia. Hanya 14 hari sejak tayang perdana sudah tembus 2.1 juta penonton. Update terbaru ‘Habibie & Ainun’ telah cetak 4.2 juta penonton, dan hampir pasti jadi Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa melewati ‘Laskar Pelangi’.

Habibie & Ainun’ adalah Film Drama Cinta Romantis (Romantic Love) yang menceritakan kisah Cinta Presiden RI ke-3 BJ Habibie dengan mendiang istrinya Ainun Habibie secara lengkap, mulai dari Kenalan, PDKT, Pacaran, Nikah, Berkeluarga, sampai Wafatnya Ainun. Bagi yang sudah nonton film ini, pasti sepakat bahwa film ini amat romantis, dan penuh dengan idealisme Cinta Romantis (Romantic Love) yang diimpikan dan diinginkan setiap orang baik Pria, Wanita, Tua maupun Muda.

Idealisme Cinta Romantis (Romantic Love) antara seorang Pria dan Wanita yang sama-sama leburkan dirinya dalam Cinta Sejati yang Abadi sampai Maut pisahkan, pasti diinginkan dan diimpikan siapapun. Pastinya inilah hal yang menyebabkan, Film bertema Cinta Sejati semacam ‘Habibie & Ainun’ begitu disukai, digemari, bahkan digilai oleh setiap orang bukan saja di negeri ini tapi juga dunia!

Hal ini terbukti dari Blockbuster Of All Time yang anteng digenggam ‘Titanic’ selama 12 tahun sejak peluncurannya pada tahun 1997, sampai dilewati ‘Avatar’ pada tahun 2009. Namun, pada akhirnya Cinta tetap menang. Film Drama Cinta Romantis ‘Gone With The Wind’ yang dirilis tahun 1936 tetap tercatat sebagai Blockbuster Of All Time apabila Faktor Inflasi dimasukkan kedalam perhitungan.

Begitu Indah dan Berharganya Cinta. Betapa Setiap Manusia Inginkan Cinta. Cinta yang Romantis.

Cinta Romantis (Romantic Love) antara Seorang Pria dan Seorang Wanita adalah Asal-Muasal dari Segala Jenis Cinta Yang Ada dalam Dunia dan Kehidupan Manusia. Seorang Pria dan Seorang Wanita yang saling jatuh dalam perasaan dan pengalaman Cinta Romantis (Romantic Love) bentuk Keluarga (Family). Bertransformasilah Cinta Romantis (Romantic Love) jadi Cinta dalam Keluarga. Keluarga bentuk Masyarakat. Masyarakat bentuk Negara. Negara bentuk Dunia.

Cinta Romantis (Romantic Love) antara Seorang Pria dan Wanita sebenarnya dan sesungguhnya adalah Dasar, adalah Fundamen, adalah Sumber-Dari-Segala-Sumber Cinta yang ada di Dunia ini.

Namun Mimpi Cinta Romantis (Romantic Love) yang begitu indah dan ideal ala Film ‘Habibie & Ainun’ seakan hanya melulu jadi Mimpi tanpa pernah terwujud dalam Kehidupan Sebagian Besar Orang Di Dunia Ini, baik yang Masih Hidup di detik ini maupun yang Pernah Hidup ratusan tahun silam.

Tinjau Sejarah, dari Zaman Kuno ke Modern, dari Indonesia sampai Dunia. Begitu banyak akumulasi Sedih, Kecewa, Sakit Hati, Putus Asa, Darah, juga Nyawa tertumbalkan Demi Cinta, Atas Nama Cinta.

Di India, Rama dan Rawana perang demi Cinta Sinta. Di Yunani, Perang Trojan karena rebutan Cinta Helen. Di Roma, karena Cinta Segitiga para pemimpin pada Cleopatra, negeri itu luluh lantak oleh Perang Saudara. Di Jawa, Ken Arok bunuh Tunggul Ametung untuk rebut Cinta Ken Dedes, dan pertumpahan darah terus nodai negeri sampai beberapa generasi berikut. Di China, Kaisar Tebaik selama 5000 tahun Sejarah China, Tang Minghuang yang berhasil bawa China ke Puncak Kejayaannya pada Era Kai Yuan (713-741) rebut Yang, istri putra kandungnya untuk dijadikan Selir, dan hampir kehilangan tahta karena pemberontakan yang libatkan salah satu kerabat dekat Selir Yang.

Tragis dan Ironis. Itulah Cinta yang akhirnya Salah  
Cinta yang Benar seharusnya menjadi Energi yang Kreatif, Memberdayakan, dan Memelihara.  
Cinta yang Salah sebaliknya menjadi Energi yang Destruktif, Melemahkan, dan Menghancurkan.

Sampai detik ini, masih terus dan terus masih berbagai Media, baik Cetak, Elektronik, maupun Internet, beritakan begitu banyak Pembunuhan dan Percobaan Pembunuhan, Percobaan Bunuh Diri atau Bunuh Diri yang berhasil karena Cinta yang gagal Didapatkan, Diraih, Dicapai, dan Dipertahankan.

Begitu banyak Cinta Segitiga, Perselingkuhan dan Perceraian yang melanda tidak saja Negeri ini, tapi juga Seluruh Dunia. Tua, Muda, Kaya, Miskin. Kepala Negara, Selebriti, Seniman, bahkan Pemuka Agama, sampai Rakyat Jelata, tidak ada yang Kebal dari Cinta yang Salah, dan Kesalahan Cinta.

Cinta yang seharusnya begitu Indah menjadi begitu Menyeramkan. 
Cinta menjadi begitu Rumit, Kusut. Cinta menjadi begitu Melelahkan dan Menyakitkan.

Lelah Hati ini Meyakinkanmu, Cinta Ini Membunuhku
-Lagu: Cinta Ini Membunuhku, D’Masiv (2008)-

Cinta seharusnya dipelajari, dan memang dapat dipelajari.  
Kehidupan Setiap Orang berputar pada 2 Kutub Utama: Cita-Cita dan Cinta.  
Untuk Cita-Cita, sudah tak tebilang banyaknya Sekolah untuk wujudkan Cita-Cita apapun yang Kita inginkan, apakah mau jadi Dokter, Insinyur, Wirausahawan, Matematikawan, bahkan sampai Agamawan, semua tersedia Sekolah sesuai Cita-Cita yang diimpikan.

Namun untuk Cinta, tidak ada Sekolah Cinta.  
Padahal, Seharusnya Cinta itu Hal Terpenting yang harus Dipelajari, Dimengerti, dan Dipahami, agar Setiap Kita dapat dimungkinkan dan dimampukan untuk meraih Cinta yang kita inginkan.

Cinta Romantis (Romantic Love) yang merupakan Asal-Muasal dan Sumber-Dari-Segala-Sumber dari Seluruh Cinta yang ada dalam Dunia dan Kehidupan Manusia, harus jadi yang Pertama dan Terutama dipelajari. Sekolah Cinta adalah Suatu Keharusan dan Suatu Keniscayaan yang harus Ada di Dunia ini.

Tulisan Ini adalah Tulisan Pertama dari Seri Tulisan-Tulisan berikutnya yang akan jadi bab-demi-bab dari Sekolah Cinta. Sekolah Cinta yang akan buat setiap Kita lebih mengerti, memahami, dan menjiwai Hakikat, Arti, dan Makna Cinta sebenarnya. Cinta yang Kreatif, Memberdayakan, dan Memelihara.

Cinta yang Benar, Cerdas, seperti diteladankan Tuhan awalnya. Agar Dunia dan Manusia terus Lestari. Romantis dan Dramatis. Itulah Cinta Seharusnya dan Sebenarnya..

“Love is the only sane and satisfactory answer to the problem of human existence”
-Buku: The Art of Loving, Penulis: Erich Fromm (1956)-

Peter Rave 
-Founder & Coach WOMENMAGNET.com- 
Twitter: @peterrave

WOMEN MAGNET 
Sekolah Cinta, Kencan, dan Hubungan Asmara 
Twitter: @womenmagnetinfo 
Facebook: www.Facebook.com/WomenMagnet

Dimuat: Booze Magazine, Edisi Maret 2013